Rabu, 21 September 2016

Geofisika dalam Studi Pemodelan Air Tanah

 Geofisika dalam Studi Pemodelan Air Tanah
Air tanah merupakan air yang terdapat di dalam lapisan tanah atau air yang terdapat di lapisan batuan dibawah permukaan tanah. Metode geofisika merupakan salah satu metode yang memanfaatkan sifat fisika (massa jenis, kecepatan, konduktifitas, resistivitas) untuk mengetahui bawah permukaan. Ground penetrating radar atau biasa disebut sebagai GPR adalah satu dari metode geofisika yang sangat menjanjikan dalam mempelajari pemetaan bawah permukaan yang dangkal termasuk hidrogeologi. Metode ini juga telah digunakan untuk mempelajari massa jenis dan retakan pada bebatuan yang digunakan di terowongan, gletser, kubah garam, dan melokasikan pipa dan kabel yang dipendam.
Hidrogeologi mengarah pada manajemen dan perlindungan sumber daya air tanah yang lebih baik. Hidrogeologi bertanggung jawab pada:
  1. Penerapan pengetahuan geologi mendasar untuk memahami tentang bagaimana jenis dan struktur batuan di area terebut khususnya pada tempat terjadinya dan pergerakan air tanah,
  2. Memahami dan menafsirkan peta, data geografis, bukti-bukti sejarah dan model untuk membangun sebuah gambaran air tanah atau pencemaran tanah,
  3. Memodelkan aliran air tanah beserta informasi lain sesuai dengan formasi geologi, permukaan aliran air dan pengaruh buatan manusia,
  4. Menganalisis informasi yang dikumpulkan untuk menilai dan memprediksi dampak dari kegiatan seperti tempat pembuangan sampah, perkembangan konstruksi, pertambangan atau pertanian pada kualitas air tanah dan ketersediaan sumber daya;
Sehingga, memungkinkan seorang yang menekuni di bidang ini harus mampu mengelola lingkungan yang lebih baik, terutama sumber daya air. Karena sumber daya air ini sangat berpengaruh bagi keberlangsungan dan keseimbangan ekosistem.

Bagaimana GPR berperan penting dalam hidrogeologi?
Kita akan mulai dari kutipan berikut:
“The GPR method produces continuous high-resolution profiles of the subsurface that are similar to those produced by continuous seismic-reflection methods”
(Milan Beres, Jr.1 dan F. P. Haeni2, 1991)
Kutipan ini sangat menarik. Ini mengartikan bahwa metode GPR sangat mampu mem-profile bawah permukaan dengan resolusi tinggi yang serupa dengan apa yang diperlihatkan oleh metode seismik refleksi. Metode profilling dari seismik refleksi telah sukses secara cepat dan ekonomis menginvestigasi akuifer bawah permukaan yang tidak terkonsolidasi (Missimer & Gardner, 1976; Wolansky et. al., 1983). Dalam penelitiannya, rekaman seismik telah digunakan dalam mengidentifikasi  lingkup geologi pada sistem akuifer, melokasikan batas hidrologi, dan di beberapa tempat, bahkan mampu menginterpretasikan litologi akuifer. Ternyata, rekaman GPR mampu menyediakan informasi yang serupa, seperti geologi, batas hidrologi, dan litologi akuifer. Sebagai tambahan saja, bahwa metode GPR mempunyai kelebihan yang khas yaitu pada kemampuannya mampu secara cepat mengumpulkan data di lingkup land ataupun ice dan bahkan sampai pada materi organik tidak konduktif dibawah lapisan air yang dangkal sekalipun (Ulriksen, 1982).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar